Towards a Framework of Publics: Re-encountering Media Sharing and Its User
SILVIA LINDTNER, JUDY CHEN, GILLIAN R. HAYES, and PAUL DOURISH, University of California, Irvine
http://dx.doi.org/10.1145/1970378.1970379
Abstract
Design and evaluation of user-generated media production and sharing in Human-Computer Interaction (HCI) often focus on formal and informal media sharing, such as communication within social networks, automatic notifications of activities, and the exchange of digital artifacts. However, conceptual tools for understanding how people relate to the audiences they reach through these systems are limited. The increasing interest in user-generated content in HCI demands the infusion of new methods and theories that explicitly engage the construction and use of media within and among large groups of individuals and systems. In this paper, we suggest that the notion of “publics,” drawn from media theory, provides useful insights into user-driven, social, and cultural forms of technology use and digital content creation. We illustrate this by employing the notion of publics to the findings from a two-month deployment of a mobile photo sharing platform in a youth housing community. The results of this empirical work coupled with a theoretical examination of publics stimulate reflection on prevailing interpretations of user-designer-reader roles. The paper provides an outlook for potentially new and productive ways of understanding interdependencies within those activities. Implications that can be drawn from this work concern the role of digital media creation and sharing for the formation of collectives and how people position themselves collectively in relation to larger social groups and societal norms. The analysis suggests fruitful crossovers among HCI, Media Theory and New Media Research by approaching the user as both consumer and producer of digital content.
Nur Annissa G24130078, Pengkaji
Artikel ini menunjukkan kaitan gagasan publik untuk memahami bagaimana teknologi mediasi sharing membentuk suatu hubungan sosial. Sistem yang dibuat bernama Mopix, yang menjadi alat penting untuk analisis yang dapat digunakan untuk berbagi media/foto dan menunjukan lokasi khusus media tersebut yang dapat melibatkan publik untuk berpartisipasi. Kajian antara hubungan interaksi manusia dan sistem pada artikel ini sangat kompleks. Hal yang dianalisis disini adalah bagaimana keterlibatan orang-orang dengan foto yang dihasilkan Mopix, bagaimana kesan pertama setelah menggunakan sistem, bagaimana mereka berlatih menggunakan sistem, bagaimana mereka mengikuti perkembangan sistem dan memahami seluk beluk sistem. Poin pada sistem ini, pertama pengguna diberikan gambaran umum desain aplikasi berbagi foto, Mopix. Dari sudut pandang pengguna, hal ini untuk memahami sistem secara kompleks dan agar penguna merasa nyaman untuk pengambilan gambar secara lebih luas terhadap penggunaan sistem. Kedua, sistem menarik perhatian pada peran dari objek media itu sendiri dan cara-cara bagaimana media tersebut dibuat. Hal ini untuk meberikan pengetahuan tentang media terhadap pengguna secara luas. Ketiga, keterlibatan dengan sistem produksi yang menyediakan peneliti interaksi manusia dengan sistemnya untuk melakukan pendekatan terhadap sistem tersebut. Sistem ini juga dibuat untuk mengembangkan rasa estetika dan keterlibatan nilai-nilai sosial.
Sistem ini dikaji pada penggunanya yang sebagian besar adalah mahasiswa diikuti beberapa masyarakat di sekeliling mahasiswa dan masyarakat perumahan sekitar kampus. Sebagian besar hal yang ditangkap mahasiswa adalah objek-objek di sekitar kampus sedangkan pada masyarakat biasanya objek-objek rumah tangga. Dalam penyebarannya, sistem ini memberikan berbagai macam pandangan terhadap pengguna. Beberapa pandangan pengguna terhadap sistem, yaitu hanya untuk melihat-lihat foto saja, menggunakan sistem untuk menunjukan keindahan objek yang ditangkap, sebagai media promosi, untuk menunjukan objek-objek unik yang ditemui, sebagai perbandingan terhadap objek-objek tertentu, sebagai media mengumpulkan pendapat, atau ada beberapa pengguna yang menggunakan sistem hanya untuk mencela sistem ini karena berbagai dampak negatif yang didapatkannya. Dampak yang kurang baik tersebut meliputi resolusi yang digunakan sistem tidak begitu bagus, kadang pengaturan fokus pada kamera tidak tepat, jarak perluasan terhadap objek tidak memuaskan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui apa saja sebenarnya yang diinginkan oleh pengguna. Mulai dari permasalahan interaksi sistem terhadap pengguna, sampai kurangnya fitur-fitur pada sistem. Kajian tersebut juga memberikan berbagai pandangan setiap pengguna yang tidak bisa hanya diketahui oleh pengembang sistem saja. Karena pada umumnya pandangan pengguna sistem dan pengembang sistem berbeda. Pandangan yang diinginkan dan didapatkan oleh pengguna terhadap sistem bisa sangat bebeda. Kemudian pandangan pengguna satu terhadap objek yang ia bagi bisa juga berbeda terhadap pandangan pengguna lainnya. Hal ini dapat meberikan dampak negatif pada pengguna pula. Sehingga dapat menjadi pembelajaran pada pengembang sistem untuk mengurangi atau membatasi permasalah-permasalahan tersebut. Hal ini tentu sangat berguna untuk mengolah atau mengembangkan sistem menjadi lebih baik lagi dan sebagai acuan para pengembang sistem.